Inovasi Kontekstual Kolaboratif

Ecosystem Builder:
Kopernik

Ecosystem Builder

  • GUMILANG ANDIKA
  • GABRIELLA MANURUNG
  • ALVIANUS INCO YULIO MAMO

Tentang Ekosistem

Ekosistem Inovasi Kontekstual Kolaboratif adalah ruang kolaborasi lintas disiplin yang menghubungkan pengetahuan lokal, eksperimen ilmiah, dan ekspresi kreatif untuk mengembangkan solusi yang relevan bagi kebutuhan komunitas. Di dalamnya, inovasi sederhana berbasis desa bertemu dengan teknologi kreatif yang lebih maju seperti VR, AR, dan media digital interaktif.

Why: Kenapa Ekosistem Ini Tercipta?

Ekosistem Inovasi Kontekstual Kolaboratif adalah ruang kolaborasi lintas disiplin yang menghubungkan pengetahuan lokal, eksperimen ilmiah, dan ekspresi kreatif untuk mengembangkan solusi yang relevan bagi kebutuhan komunitas. Di dalamnya, inovasi sederhana berbasis desa bertemu dengan teknologi kreatif yang lebih maju seperti VR, AR, dan media digital interaktif.

How: Bagaimana Ekosistem Menjawab Tantangan?

Perubahan bermakna lahir dari kolaborasi yang saling melengkapi. Dalam ekosistem, setiap aktor membawa peran, keahlian, dan perspektif yang berbeda, yang bila dihubungkan dapat menciptakan solusi yang lebih kontekstual dan berkelanjutan. Bekerja secara terhubung membantu mempercepat pembelajaran lintas sektor, memperkuat kepercayaan antaraktor, dan memastikan bahwa pengetahuan serta dampak tidak berhenti di satu titik, tetapi terus berkembang dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat.

Peta Aktor Ekosistem

Peta ini memuat aktor penggerak dari ragam sektor dan latar belakang dalam Ekosistem Inovasi Kontekstual Kolaboratif.

  1. OMS dan Masyarakat Lokal (10)
  2. Social Enterprise dan Inovator Teknologi (8)
  3. Mitra Pengetahuan, Riset, dan Strategis (6)
  4. Inisiatif Kreatif, Media, dan Kolaborasi Budaya (2)

Praktik Berbagi Daya

Ekosistem berbagi daya melalui mekanisme kolaboratif yang menekankan pada pertukaran keahlian, peran, pengetahuan, dan perspektif antaraktor.

Setiap pihak berkontribusi sesuai kapasitasnya, sehingga sumber daya dan pengetahuan tidak terpusat pada satu titik, melainkan tersebar dan saling memperkuat. Proses eksperimen bersama dalam bentuk riset kolaboratif dan pengembangan solusi lintas disiplin memungkinkan setiap aktor belajar dari satu sama lain dan berkontribusi pada hasil yang lebih relevan serta berkelanjutan.

Visi 2026

Di tahun 2060, Indonesia menjadi tempat di mana solusi lahir dari pemahaman yang dalam terhadap konteks lokal. Komunitas memiliki kapasitas dan ruang untuk mengembangkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dengan dukungan dari jejaring kolaboratif lintas sektor. Inovasi sosial, teknologi, dan budaya berjalan berdampingan, menciptakan perubahan yang relevan, berkelanjutan, dan berakar pada kehidupan sehari-hari. 

Kerja lintas-disiplin telah menjadi praktik yang biasa. Pengetahuan tidak hanya datang dari lembaga formal, tetapi juga dari cara hidup masyarakat di berbagai wilayah. Indonesia di tahun 2060 adalah negara yang belajar terus-menerus dari keberagaman, dan menggunakan kolaborasi sebagai cara utama untuk menjaga keseimbangan antara manusia, ekonomi, dan lingkungan.